alternative

Cerdas Bermain Digital: Mengasah Literasi Marketing untuk Tangkal Iklan Palsu

Di era serba digital seperti sekarang, iklan online menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hampir setiap kali membuka media sosial, menonton video, atau sekadar membaca artikel, kita disuguhi berbagai macam promosi. Sayangnya, tidak semua iklan yang muncul di layar bisa dipercaya. Banyak pihak yang memanfaatkan digital marketing untuk menyebarkan iklan palsu dengan tujuan meraih keuntungan sepihak, bahkan merugikan masyarakat luas.

Kondisi ini menuntut masyarakat Indonesia untuk semakin cerdas dalam menyikapi iklan digital. Literasi digital marketing bukan lagi sekadar kemampuan memahami cara kerja promosi online, tetapi juga keterampilan untuk memilah mana iklan yang jujur dan mana yang menyesatkan. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat bisa melindungi diri dari kerugian finansial maupun dampak sosial yang ditimbulkan oleh iklan palsu.
Salah satu contoh nyata iklan menyesatkan adalah promosi pinjaman online ilegal atau non-ilegal. Biasanya, iklan ini menawarkan bunga yang rendah, proses cepat tanpa syarat rumit, dan pencairan instan. Namun, kenyataannya bunga pinjaman bisa berlipat ganda, disertai biaya tersembunyi yang sangat memberatkan. Banyak korban akhirnya terjerat utang, bahkan mengalami intimidasi dari penagih ilegal.
Selain pinjaman online, ada juga iklan penambahan biaya administrasi bank yang menipu. Misalnya, seseorang menerima pesan atau iklan yang menginformasikan adanya kenaikan biaya admin dengan ajakan untuk mengklik tautan tertentu. Padahal, tautan tersebut bisa mengarahkan korban pada situs palsu yang bertujuan mencuri data pribadi atau informasi perbankan. Modus seperti ini memanfaatkan kurangnya kewaspadaan pengguna media sosial dan aplikasi pesan instan.
Iklan palsu lain yang marak adalah promosi judi online. Iklan jenis ini sering muncul di berbagai platform dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat. Banyak warga, khususnya pengguna media sosial, tergoda untuk mencoba. Padahal, praktik judi online tidak hanya ilegal tetapi juga sangat merugikan, karena sistemnya dirancang agar pemain lebih banyak kalah. Lebih jauh lagi, iklan ini bisa berdampak buruk secara sosial, merusak finansial, hingga menimbulkan kecanduan.
Maraknya contoh-contoh di atas menunjukkan betapa pentingnya literasi digital marketing bagi masyarakat. Tanpa bekal pengetahuan yang cukup, orang bisa dengan mudah terjebak dalam promosi palsu. Karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperkuat kewaspadaan. Pertama, biasakan untuk memeriksa sumber iklan. Jika iklan berasal dari akun yang tidak resmi, penuh kesalahan ketik, atau menggunakan alamat website mencurigakan, maka besar kemungkinan itu palsu. Kedua, perhatikan apakah tawaran iklan terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Janji bunga rendah, keuntungan instan, atau hadiah besar biasanya merupakan trik untuk memancing korban.
Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk terus mengikuti informasi resmi dari lembaga terpercaya. Misalnya, OJK secara rutin merilis daftar pinjaman online ilegal yang perlu dihindari. Bank-bank resmi juga selalu memberikan pengumuman transparan mengenai biaya administrasi tanpa meminta nasabah mengklik tautan sembarangan. Sedangkan untuk iklan judi online, masyarakat harus menyadari bahwa promosi tersebut memang dilarang dan sudah jelas merugikan.
Pemerintah, platform digital, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menekan penyebaran iklan palsu. Platform media sosial harus lebih tegas dalam memblokir konten berbahaya, sementara masyarakat harus lebih aktif melaporkan iklan mencurigakan. Pada saat yang sama, literasi digital marketing perlu terus disosialisasikan agar semua kalangan, mulai dari pelajar, pekerja, hingga orang tua, mampu memahami risiko dan cara menghindarinya.
Mengasah kecerdasan digital bukan hanya soal memanfaatkan internet untuk hiburan atau pekerjaan, tetapi juga melindungi diri dari jebakan promosi yang tidak bertanggung jawab. Dengan sikap kritis, masyarakat tidak mudah tergoda oleh janji manis iklan palsu, dan pada akhirnya bisa memanfaatkan digital marketing secara positif.
Transformasi digital memang membuka banyak peluang, namun juga membawa risiko baru. Karena itu, menjadi cerdas dalam bermain digital adalah pilihan wajib. Hanya dengan literasi yang kuat, masyarakat Indonesia bisa benar-benar menikmati manfaat teknologi, tanpa terjebak pada jebakan iklan yang merugikan.

Konsultasi / Hubungi Kami :
Whatsapp : 0823-3161-6746
Email : cs@digitalpartner.id

❰ BACK

Pentingnya literasi digital marketing bagi masyarakat Indonesia agar terhindar dari iklan palsu yang merugikan. Literasi digital marketing adalah kunci untuk melindungi diri, sehingga warga bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak tanpa terjebak pada iklan menyesatkan.