Funnels Marketing Itu Apa? Ini Penjelasan Paling Sederhana Buat Pemilik Usaha
Pernah gak kamu mikir begini:
“Kenapa orang udah nanya harga tapi gak jadi beli?”
“Atau udah beli sekali, tapi gak pernah balik lagi?”
Kalau iya, kemungkinan besar kamu belum pakai funnels marketing.
Tenang. Funnel itu bukan alat. Bukan juga aplikasi.
Funnel adalah strategi. Cara kita menuntun orang dari yang belum kenal… sampai akhirnya jadi pelanggan setia.
Dan kabar baiknya: kamu gak perlu jadi expert untuk ngerti ini.
Gambaran Simpelnya: Funnel = Corong
Bayangkan kamu punya corong air.
Bagian atasnya lebar, tempat banyak orang masuk.
Bagian bawahnya kecil, cuma sedikit yang benar-benar jadi pembeli.
Nah, marketing funnel bekerja seperti itu.
Tugas kita adalah mengubah orang dari:
- Belum kenal ?
- Tertarik ?
- Percaya ?
- Balik beli lagi ?
- Rekomendasiin ke orang lain
Kenapa Funnel Penting Buat Pemilik Usaha?
Karena gak semua orang langsung beli saat pertama lihat produkmu.
Butuh proses. Butuh pendekatan. Butuh strategi.
Kalau kamu ngerti ini, kamu bisa:
- Bikin konten yang sesuai tahap konsumen
- Gak buru-buru jualan ke orang yang belum siap
- Fokus nurturing, bukan hanya closing
Tahapan Funnel Marketing, Versi Gampang Banget
1. Awareness (Kenal Dulu)
Tujuannya: bikin orang tau kamu ada.
Contoh aktivitas:
- Bikin konten edukatif/inspiratif di IG/TikTok
- Pasang iklan yang mengenalkan brand kamu
- Gabung event atau kolaborasi
Tips: Jangan langsung jualan. Tunjukin dulu nilai dan vibe brand kamu.
2. Interest (Mulai Tertarik)
Tujuannya: bikin orang pengen tahu lebih dalam.
Contoh aktivitas:
- Upload testimoni & behind the scenes
- Bikin konten yang jawab rasa penasaran (FAQ)
- Arahkan ke website, katalog, atau DM
Tips: Buat orang ngerasa “brand ini ngerti aku banget.”
3. Consideration (Mikir-Mikir Dulu)
Tujuannya: bantu mereka ambil keputusan.
Contoh aktivitas:
- Info promo atau bundling
- Bandingkan produk kamu dengan solusi lain
- Highlight kelebihan produk/jasa
Tips: Di tahap ini, orang udah dekat banget buat beli. Tugas kamu: yakinkan mereka.
4. Conversion (Akhirnya Beli!)
Tujuannya: closing penjualan.
Contoh aktivitas:
- Kasih kemudahan order & payment
- Balas chat cepat dan sopan
- Follow-up kalau keranjang masih kosong
Tips: Jangan lelet balas chat! Respon cepat = closing cepat.
5. Loyalty (Balik Lagi & Jadi Fan Setia)
Tujuannya: bikin mereka balik beli dan nyebarin nama kamu.
Contoh aktivitas:
- Kirim ucapan terima kasih
- Loyalty program, diskon repeat order
- Kirim konten eksklusif atau edukatif
Tips: Pelanggan lama lebih murah didapat daripada cari yang baru.
Contoh Real-Life: Funnel di Bisnis Minuman Kekinian
- Awareness: Lihat video lucu di TikTok soal minuman kamu
- Interest: Klik bio dan lihat menu di Instagram
- Consideration: Lihat testimoni, tanya harga di DM
- Conversion: Order via WhatsApp
- Loyalty: Dapat voucher diskon repeat order + follow akun kamu terus
Lihat? Itu semua funnel, tanpa kamu sadari, mungkin kamu udah ngalamin.
Funnel Bukan Teori Ribet, Tapi Pola Jualan yang Cerdas
Banyak bisnis yang bingung kenapa sepi padahal udah promosi.
Jawabannya: mereka langsung lompat ke “jualan”, tanpa ngebangun hubungan dulu.
Dengan funnel marketing, kamu jadi lebih ngerti cara menuntun calon pelanggan, satu langkah demi satu langkah, sampai mereka benar-benar siap dan mau beli dari kamu.
Dan kabar baiknya:
funnel bisa dibangun dari media sosial, WhatsApp, website, bahkan konten kamu sekarang juga.
Jika Anda ingin mulai menerapkan funnel marketing di bisnis Anda, kami siap bantu menyusun strateginya dari awal, agar setiap konten, iklan, dan chat punya tujuan yang jelas dan hasil yang terasa.
Konsultasi / Hubungi Kami :
Whatsapp : 0823-3161-6746
Email : cs@digitalpartner.id
❰ BACK
digital marketing, marketing funnel, strategi pemasaran, pemasaran digital, content marketing, marketing 2025, bisnis online, cara jualan online, teknik closing, strategi jualan, funnel marketing indonesia, customer journey, cara bangun brand, marketing untuk pemula, jualan laris, strategi konten 2025, brand awareness