alternative

UX Bukan Cuma Desain: Bagaimana Pengalaman Pengguna Mempengaruhi Penjualan

Di era digital saat ini, banyak bisnis berlomba-lomba membangun website dan aplikasi yang menarik. Namun, tak sedikit yang lupa bahwa tampilan visual hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan pengalaman pengguna atau UX (User Experience). Faktanya, UX yang baik bisa menjadi pembeda utama antara bisnis yang hanya ramai pengunjung dan bisnis yang mampu mengubah pengunjung menjadi pelanggan setia.

Apa Itu UX dan Kenapa Penting?

UX (User Experience) adalah bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang saat berinteraksi dengan produk digital, seperti website, aplikasi, atau sistem online lainnya. UX mencakup aspek-aspek seperti kecepatan loading halaman, kemudahan navigasi, kejelasan informasi, kenyamanan penggunaan, hingga rasa aman saat melakukan transaksi.

Menurut riset dari Forrester, website dengan UX yang baik bisa meningkatkan konversi hingga 400 persen. Ini berarti pengalaman pengguna yang optimal bukan hanya membuat pengunjung betah, tetapi juga mendorong mereka untuk mengambil tindakan, seperti membeli produk, mengisi formulir, atau mendaftar layanan.

UX Bukan Sekadar Soal Tampilan

Banyak pelaku bisnis berpikir bahwa mempercantik tampilan sudah cukup untuk membuat pengunjung terkesan. Padahal, desain yang estetis tapi membingungkan justru bisa menurunkan performa penjualan.

Contohnya, jika tombol beli terlalu kecil atau sulit ditemukan, atau proses checkout terlalu panjang, maka pengguna bisa frustrasi dan meninggalkan keranjang belanja mereka. Inilah yang disebut dengan friction atau hambatan dalam user journey.

Menurut Baymard Institute, rata-rata tingkat abandon cart atau pengabaian keranjang belanja mencapai 69 persen. Salah satu penyebab utamanya adalah proses checkout yang tidak ramah pengguna.

UX Mempengaruhi Kepercayaan dan Loyalitas

UX juga berperan penting dalam membangun kepercayaan. Situs yang lambat, tidak responsif di perangkat mobile, atau tampak tidak profesional bisa membuat pengunjung ragu untuk bertransaksi.

Sebaliknya, jika pengguna merasa nyaman, informasi jelas, dan proses berjalan mulus, mereka cenderung merasa aman dan percaya terhadap brand. Ini akan mempengaruhi loyalitas mereka dalam jangka panjang.

Contoh Nyata: Perusahaan yang Sukses Karena Fokus pada UX

Beberapa brand besar seperti Airbnb, Tokopedia, dan Gojek tumbuh pesat karena sangat memperhatikan UX. Mereka terus melakukan riset pengguna, menguji fitur baru, dan menyederhanakan proses agar pengguna mendapatkan pengalaman terbaik.

Misalnya, Gojek mempermudah pemesanan layanan dengan hanya beberapa klik. Tokopedia mempercepat proses checkout dan memperjelas status pengiriman. Semua ini membuat pengguna lebih nyaman dan yakin untuk terus menggunakan layanan mereka.

Langkah Nyata untuk Meningkatkan UX dan Penjualan

  1. Riset Pengguna: Pelajari kebutuhan, kebiasaan, dan tantangan yang dihadapi target audiens.
  2. Uji Coba Desain: Lakukan A/B testing untuk melihat mana tampilan atau fitur yang paling efektif.
  3. Perhatikan Mobile Experience: Pastikan situs atau aplikasi responsif di berbagai perangkat.
  4. Sederhanakan Proses: Minimalkan langkah-langkah untuk melakukan aksi penting seperti pembelian atau pendaftaran.
  5. Kumpulkan Feedback: Dengarkan langsung dari pengguna tentang apa yang membuat mereka frustrasi atau puas.

UX bukan sekadar tentang membuat sesuatu terlihat indah. Ini tentang memahami pengguna, mempermudah mereka dalam mencapai tujuan, dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan. Dalam bisnis online, UX yang baik bukan hanya meningkatkan kepuasan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap konversi dan pendapatan.

Jika kamu serius ingin meningkatkan penjualan, mulailah dari meningkatkan pengalaman pengguna.


Konsultasi / Hubungi Kami :
Whatsapp : 0823-3161-6746
Email : cs@digitalpartner.id

❰ BACK

UX, pengalaman pengguna, bisnis online, konversi penjualan, user experience, desain website, digital marketing, strategi penjualan, optimasi UX, toko online, UI UX pemula, e-commerce Indonesia